Stem Cells saya

Membaca pengalaman pak Dahlan Ihsan ganti lever di halaman Indo Pos, saya menjadi sangat terinpirasi untuk melakukan hal yang sejenis seperti beliau. Bukan ganti liver, namun menambal dan memperbaiki cell otak saya yang rusak di sebelah kanan di bagian “Internal Capsule” yang rusak akibat serangan stroke yang saya derita 7 tahun yang lalu. Saya terserang stroke berat tanggal 28 Desember tahun 2000, sehari setelah sholat “Ied” Lebaran tahun itu pada saat saya sedang bepergian wisata pulang kampung ke kota dimana saya dibesarkan dari SD klas 4 sampai lulus SMP di Dampit, sebuah sebuah kota kecil, kota kecamatan penghasil kopi di kabupaten Malang Selatan, Jawa Tinur. Serangan ini menyisakan kelumpuhan permanent (hemiplegia) sebelah kiri bagian tubuh sebelah kiri saya sampai sekarang. Namun alhamdulillah, saya masih bisa berjalan walaupun harus terseok-seok, berbicara dan berfikir jernih. Setahun yang lalu sekitar satu bulan lebih 3 hari atau tepatnya tanggal 14 Agustus sampai 18 September 2006, saya pernah melakukan transplantasi stem cells di Tiantan-Puhua Hospital di Beijing , Tiongkok. Salah saya ataukah takdir saya tidak pasrah untuk berani dilakukan penanaman cell otak langsung melalui kepala dengan cara dilobangi (dibor di tulang tengkorak kepala untuk dioasang catheter) untuk meletakkan cell tersebut tepat dibagian “Internal Capsule” didalam sel otak saya yang rusak. Akhirnya saya hanya mau dilakukan jika transplantasi dilakukan melalui saluran CSF (Cerebral Spinal Fluid) melalui tulang punggung saya yang biasa mereka sebut sebagai “Lumbar Punture”. Akhirnya dilakukan sebagaimana permintaan saya, sebanyak 12 juta cells untuk 3 kali operasi (awalnya direncanakan 4 kali operasi dengan jumlah cells yang lebih banyak, pertama tanggal 9 September 2006 sebanyak 3 juta sel , kedua sebanyak 4 juta sel pada tanggal 12 september dan terakhir 5 juta sel tanggal 14 September 2006. dan hasilnya seperti prediksi yang pernah diberikan dr Han Xiaodi , dokter yang melakukan Lumbar Punctures ke punggung saya menjadi tidak maksimal, dimana sel-sel tersebut tidak mampu menembus “membrane” kuat yang membungkus “Internal Capsul” pada otak saya. Memang tidak banyak efek yang dihasilkan, yaitu setelah 4 jam dari stem cells yang pertama saya bisa menambah kemampuan untuk bisa jongkok- berdiri lagi dan memakai sandal jepit yang awalnya tidak bisa saya lakukan. Tambahan lain menurut isteri yang selama ini mendampingi saya engan sabar adalah, bahwa pundak saya sebelah kiri sudah tidak turun.
Hal positif lainnya adalah adanya perbaikan pada kemampuan saya, yang mengindikasikan adanya perbaikan pada sel otak saya.
Untuk itu saya ingin melakukan transplantasi stem cell untuk otak saya dengan lebih sempurna melalui tulang tengkorak langsung ke target yang benar dan mohon informasi yang lebih banyak dari Pak Dahlan Ihsan dan Indo Pos group.

11 Responses to Stem Cells saya

  1. gunawan widjaja says:

    saya tertarik sekali membaca pengalaman bapak, saya mempunyai anak laki2 sekarang berumur 7 tahun, dimana pada 3,5tahun yg lalu, ia mengalami kecelakaan tenggelam di kolam, sehingga otaknya kekurangan oksigen dan menyebabkan kerusakan sel-sel otaknya, sampai sekarang kami hanya melakukan fisioteraphy saja, apakah ada saran untuk saya, sekian dan terima kasih
    gunawan widjaja

    • hernowo says:

      YTH PAK GUNAWAN,

      Saya pernah melihat banyak kecelakaan penyelam yang tenggelam dan kehabisan oksigen, setelah ke permukaan diterapi dengan Hyperbaric., Hasilnya luar biasa. Setelah menginap dan dirawat sekitar 1 mingguan, banyak yang bisa beraktifitas seperti biasa kembali. Biasanya ini dilakukan segera setelah keluar kepermukaan.

      Saya pribadi belum pernah melihat Manfaat yang significant pada Hyoerbaric pada penderita setelah sekian lama kejadian. Namun tidak ada salahnya untuk dicoba dan sebaiknya tanyakan pada dokter penanggung jawab hyperbaric nya tentang hal ini. Biasanya di Rumah-sakit2 angkatan laut memiliki alat seperti ini.

  2. yanti says:

    Ysh. Pak dokter Gunawan, saya mempunyai seorang anak yang didiagnosis dokter menderita epilepsi sejak usia 3 bulan. epilepsi diderita tanpa didahului sakit atau panas sebelumnya. kondisinya sekarang belum bisa duduk sendiri, disamping terdapat kelemahan leher untuk menyangga kepala, juga perkembangan bicara dan proses menelan terhambat. apakah dengan metode stem cell ini kira- kira dapat meyembuhkan anak saya? sekarang usianya 4,5 tahun. saya telah membawanya untuk melakukan pem MRI dan CT Scan hasilnya ukuran otaknya masih dalam batas normal menurut alhi radiologi di rumah sakit Ramsay Surabaya, hasil laporannya sbb: tak tampak abnormal intensity pd brain parenkim,tampak fokal atropy pd hipocampus kanan kiri dengan slight hipertense signal pads T2WI dan FLAIR yang menunjukkan proses gliosis.MRspectroscopy menunjukkan decrease pada N- acetyl aspartate peak dan slight increase pd cholin dan creatine peak. tak tampak cortical dysplasia, system ventrikel normal. tak tampak deviasi midline structure. brainstem dan cerebellum normal. Orbita, mastoid, dan sinus paranasalis normal. TOF MRA : LICA dan RICA normal, LVA dan RVA normal. BA normal. ACA (A1A2A3), MCA (M1M2M3), PCA (P1P2P3) kanan kiri normal. Patency dari ACom artery dan P Com arteri kiri. Ttak tampak stenosis/ occlusion/ aneurysm/ AVM. Kesimpulan: fokal atropi dg gliosis (+) pada hipocampus bilateral, sesuai gambaran mesial temporal sclerosis kiri kanan. tak tampak cortical dysplasia, patency dari circle of Willis vessels tak tampak vascular anomaly, tak tampak mass. MRI dibuat tgl 11-5-2008. sejak setahun ini anak saya alhamdulilah sudah tidak kejang lagi. Bagaimana dengan peluang perbaikannya Dokter, seandainya diberi stemcell pada otaknya? jawabannya saya sangat nantikan. Trima kasih.

  3. yanti says:

    Mohon maaf pak dokter Hernowo, saking gembiranya mendengar cerita ini dan berpikir tentang anak saya, saya salah menyebutkan nama pak dokter Hernowo menjadi Pak Gunawan.

    • andyf says:

      Yth, Ibu Yanti.
      saya orang tua yang hampir serupa kasusnya dengan apa yang ibu utarakan.
      mohon agar sudi kiranya ibu berbagi pengalaman dengan kami ( Ibu.Fauzan ( nama Anak )atau Ibu Andy (Orangtua) ) kami masih belum banyak tahu apa yang kami perbuat. Alamat email kami : andyf_80@yahoo.com. Kami juga pernah dengar stemcell. agar kami bisa diskusi dengan ibu atau yang orang yang diberi anugrah besar ini. Sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

  4. zetta says:

    Yth. Pak Hernowo
    Ayah saya menderita stroke sebelah kiri (sudah serangan yang ketiga), beliau masih bisa mengingat, tapi sudah tidak bisa berbicara dan mobilitas total diatas kursi roda. Terapi stem cell menjadi salah satu ‘pencerahan’ yang ingin kami coba untuk alternatif pengobatan bapak saya. Mohon info kemana kami bisa mencari informasi lebih detil, dengan membawa hasil perkembangan medisnya untuk mendapat penanganan yang sesuai. Kami berharap masih ada kesempatan dan kemungkinan untuk kondisi ayah saya bisa membaik. Mohon berkenan memberikan jawaban via media ini atau via email ruzetta@yahoo.com. Terima kasih.

  5. zetta says:

    Yth. Pak Hernowo
    Ayah saya menderita stroke sebelah kiri (sudah serangan yang ketiga), beliau masih bisa mengingat, tapi sudah tidak bisa berbicara dan mobilitas total diatas kursi roda. Terapi stem cell menjadi salah satu ‘pencerahan’ yang ingin kami coba untuk alternatif pengobatan bapak saya. Mohon info kemana kami bisa mencari informasi lebih detil, dengan membawa hasil perkembangan medisnya untuk mendapat penanganan segera. Kami berharap masih ada kesempatan dan kemungkinan untuk kondisi ayah saya bisa membaik. Mohon berkenan memberikan jawaban via media ini atau via email ruzetta@yahoo.com. Terima kasih.

    • mas /mbak Ruzeta,
      Saya pernah melakukan di Beijing (puhua hospital). untuk lengkapnya bisa di googling china stems cell atau puhua

      semoga bermanfaat
      Salam,

      Windu Hernowo

      • zetta says:

        Terima kasih atas infonya, pak Windu Hernowo, mohon maaf saya baru membuka lagi media ini. Insyaallah ayah saya akan mencoba terapi stem cell melalui Klinik Dermama di Solo Jawa Tengah, milik DR. dr. Indah Yulianto, SPKK, yang sudah kami temui di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan.
        salam hangat,
        zetta (mrs)

  6. murni ms says:

    Yth, Pak Hernowo,
    Saya mempunyai seorang kakak yang 1 1/2 tahun lalu terkena stroke (TIA) karena ketidak tahuan kami sekeluarga mengira hal tsb bukan stroke. Terapi stem cell yang saya baca di Blog bpk ini membuat saya ingin memperoleh info tentang terapi tsb. Bpk mengikuti terapi tsb di Beijing, adakah di Negara lain Singapura misalnya yang menyediakan program terapi serupa? Tolong infonya pak.. terimakasih sebelumnya,

    wassalam,

    Murni MS

Leave a comment